Mayoritas Di Atas Minoritas

Hal yang paling prinsip dalam menjalankan Demokrasi Kerakyatan adalah tetap menjaga demokrasi sebagai alat kepentingan seluruh anggota masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota masyarakat. Memang sulit untuk mencapai kesepakatan untuk semua orang, namun perwujudan yang paling logis dari seluruh masyarakat adalah bagian mayoritas dari masyarakat tersebut. Inilah alasan kenapa kaum penguasa selalu menggunakan penipuan-penipuan seperti parlemen dan pemilu, untuk membuat seolah-olah keputusan yang diambil dalam parlemen adalah kehendak mayoritas masyarakat. Contohnya, ketika dalam pengaturan upah kita dapat lihat bahwa dengan mata telanjang kebutuhan mayoritas rakyat (kaum buruh) disetarakan dengan kerakusan para pemilik modal dalam negosiasi-negosiasi tertutup di dalam gedung parlemen.

Sifat kerakyatan adalah sifat yang berorientasi kepada mayoritas rakyat. Jadi dalam demokrasi kerakyatan, keputusan diambil berdasarkan kehendak dan kebutuhan mayoritas dan ini secara nyata. Bukan sebatas pengambilan suara saja, tetapi proses diskusi, perdebatan, dan akhirnya penalaran haruslah diadakan di permusyawaratan rakyat terkecil. Bentuk-bentuk pemilihan umum dan parlemen seperti sekarang (sebatas pengambilan suara) adalah penghambat dari kekuasaan mayoritas rakyat, karena justru menjebak mayoritas ke dalam perintah-perintah minoritas.

Namun, demi menjamin kesalahan seperti itu, kebebasan pendapat dan berekspresi harus dijamin, selama kebebasan tersebut tidak dimanfaatkan untuk menipu dan menindas mayoritas rakyat ataupun menghancurkan kekuasaan mayoritas. Tentu saja pelarangan tersebut dan pengadilan terhadap pelanggarannya juga harus melalui permusyawaratan-permusyawaratan rakyat.

Rabu, 30 Maret 2011

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur sebagai berikut:
Bagian Awal
a. Halaman Judul
1) Judul diketik dengan huruf besar, hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat dengan masalah yang ditulis, dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda.
2) Nama penulis (lengkap, jangan disingkat) dan nomor induk mahasiswa ditulis dengan jelas.
3) Program studi dan jurusan asal ditulis dengan jelas.
4) Halaman judul merupakan halaman pertama, diberi nomor “i” tetapi tidak perlu dicantumkan pada halaman tersebut.
5) Kalimat-kalimat yang ditulis pada halaman judul harus simetri, dengan kata lain harus di tengah-tengah daerah pengetikan.
b. Lembar Pengesahan
1) Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis (lengkap, jangan disingkat), NIM, nama program studi, dan nama jurusan.
2) Lembar pengesahan ditandatangani oleh dosen pembimbing, Ketua HMJ, dan Ketua Jurusan dilengkapi stempel Faperta Undana.
3) Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan oleh dosen pembimbing.
4) Halaman pengesahan ditempatkan setelah halaman judul.
c. Kata Pengantar/Prakata dari penulis.
1) Nyatakan secara spesifik terima kasih atas bantuan teknis dan saran yang Anda terima.
2) Ketua Jurusan dan Ketua PS dalam kapasitasnya sebagai pejabat, pada hakekatnya tidak perlu diberi ucapan terima kasih seandainya bantuan yang diberikan memang sudah menjadi kewajibannya.
3) Persantunan ini perlu diungkapkan dengan serius, wajar, dengan tutur kata yang indah, dan tidak terkesan main-main, misalnya ”kepada Usi Oci, thanks.”
4) Panjang ”Kata Pengantar/Prakata” sebaiknya tidak lebih dari satu halaman.
d. Daftar Isi.
1) Disusun secara teratur menurut nomor halaman yang memuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab serta subbab, daftar pustaka, dna lampiran.
2) Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi.
3) Judul ”Daftar Isi” diketik dengan huruf kapital dan ditempatkan di tengah-tengah, dua spasi di bawah nomor halaman. Kata ”Halaman” untuk menunjukkan nomor halaman setiap bab atau subbab diketik di pinggir halaman kanan yang berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah kata ”Daftar Isi.” Susunan daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya.
4) Bila daftar isi memerlukan lebih dari satu halaman, maka pengetikan diteruskan pada halaman berikutnya.
5) Pengetikan antarbab dan antarsubbab diantarai dengan dua spasi, sedangkan antaranak-bab satu spasi.
6) Judul setiap bab diketik dengan huruf kapital dan judul subbab hanya huruf pertama setiap kata yang diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.
e. Daftar gambar dan daftar tabel.
1) Kedua daftar ini tidak selalu diperlukan, kecuali bila lebih dari dua tabel dan dua gambar dipakai dalam tubuh tulisan.
2) Daftar gambar dan daftar tabel diketik pada halaman sendiri dengan format seperti daftar isi.
3) Kata ”Halaman” diketik di sebelah kanan, berakhir pada batas kanan. Nomor tabel atau nomor gambar menggunakan angka arab.
4) Nomor diketik tepat pada permulaan batas pinggir kiri dua spasi di bawah ”Daftar Tabel” atau ”Daftar Gambar.”
5) Judul tabel atau gambar dalam daftar tersebut harus sama dengan judul tabel atau gambar dalam teks.
6) Akhir setiap judul tabel atau gambar dihubungkan oleh tanda titik-tititk dengan nomor halaman sesuai dengan yang dijumpai dalam teks.
7) Di dalam teks, judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu.
8) Antara judul tabel atau judul gambar dan tabel atau gambar diberi jarak dua spasi.
f. Daftar lampiran.
1) Sama seperti daftar tabel dan gambar, lampiran tidak perlu dibuat daftarnya bila hanya ada satu dalam tubuh tulisan.
2) Tata cara pengetikannya sama dengan ”Daftar Tabel” dan ”Daftar Gambar.”
3) Tidak perlu ada perbedaan antara tabel lampiran atau gambar lampiran. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks, dan semuanya disusun dengan nomor urut sesuai dengan urutan penyebutannya dalam tubuh tulisan Anda.
g. Ringkasan/abstrak karya tulis.
1) Disusun dalam beberapa paragraf dan panjang tidak lebih dari 250 kata atau sebanyak-banyaknya dua halaman.
2) Jangan menggunakan singkatan dalam bagian ini kecuali akan disebutkan sekurang-kurangnya dua kali lagi. Contohnya, pada awal teks, ”inframerah” ditulis lengkap. Akan tetapi, jika ”inframerah” ini masih diperlukan dalam teks abstrak, tulislah dulu ”inframerah (IR),” selanjutnya gunakan singkatan ”IR.”
3) Ringkasan/abstrak mencerminkan isi keseluruhan karya tulis, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metode penulisan, pembahasan, simpulan, dan rekomendasi/saran.
4) Dalam menyusun ringkasan/abstrak, tempatkan diri Anda sebagai pembaca. Mereka ingin mengetahui dengan cepat garis besar pekerjaan Anda. Jika sesudah membaca bagian ini pembaca ingin mengetahui perincian lain, maka silakan membaca selengkapnya.
5) Penyajian ringkasan/abstrak selalu informatif dan faktual. Untuk meningkatkan informasi yang diberikan, tonjolkan temuan dan keterangan lain yang baru bagi ilmu pengetahuan dan suguhkan angka-angka.
6) Ringkasan/abstrak hanya memuat teks, tidak ada pengecuan pada pustaka, gambar, dan tabel.
7) Ringkasan/abstrak diketik dengan spasi satu, termasuk judul. Kata ”Ringkasan atau Abstrak” ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital dua spasi di bawah judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul judul. Huruf pertama setiap kata pada judul diketik dengan huruf kapital kecuali kata depan dan kata sambung. Selanjutnya, ”Dibimbing oleh xxxxxx” (nama lengkap pembimbing, tanpa gelar) yang ditulis dalam huruf kapital.
8) Ringkasan/abstrak terletak pada halaman setelah sampul, tidak diberi nomor halaman, dan tidak dimasukkan dalam ”Daftar Isi.”
Bagian Inti
a. Pendahuluan
Bagian ”Pendahuluan” merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena tentang topik penulisan. Latar berlakang, rumusan tujuan kegiatan serta manfaat untuk waktu yang akan datang ditunjukkan di bagian ini. Rujuka berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis lain yang pernah melakukan pembahasan tentang topik terkait dapat dikemukakan di sini. Oleh karena itu, “Pendahuluan” berisi hal-hal sebagai berikut:
1) Perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut menjadi karya tulis dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah.
2) Uraian singkat mengenai gagasan kreatif yang ingin disampaikan.
3) Mengandung pertanyaan yang akan dijawab melalui penulisan.
4) Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan.
b. Telaah Pustaka
1) Uraian menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji.
2) Uraian pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.
3) Uraian pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
c. Metode Pendekatan
Judul dari bab ini dapat diganti dengan Metode Penulisan atau Bahan dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain, seperti Pendekatan Teoritik atau Konsideransi Penulisan. Secara umum, metode pendekatan berisi tentang bagaimana obervasi dilakukan, termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode untu memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Metode harus dijelaskan secara lengkap agar orang lain dapat melakukan ujicoba ulang. Acuan referensi diberikan pada metode yang kurang dikenal.
Penulisan dilakukan mengikuti metode yang benar dengan menguraikan secara cermat cara/prosedur pengumpulan data dan/atau informasi, pengolahan data dan/atau informasi, analisis-sintesis, mengambil keputusan, serta merumuskan saran atau rekomendasi.
d. Bagian Isi/Pembahasan
Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh, dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan dari kegiatan di masa mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang dikemukakan dalam pustaka (observasi terdahulu) perlu mendapatkan catatan di sini. Oleh karena itu, “Isi/Pembahasan” berisi hal-hal sebagai berikut:
1) Analisis permasalahan didasarkan pada data dan/atau informasi serta telaah pustaka untuk menghasilkan alternatif model pemecahan masalah atau gagasan kreatif.
2) Simpulan harus konsisten dengan analisis permasalahan.
3) Saran disampaikan berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan dan adopsi teknologi.
Bagian Akhir
a. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca ke luar dari pembahasan. Secara umum, kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam “Pendahuluan.”
b. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka untuk buku dimulai dengan menulis nama pengarang, tahun terbitan, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka untuk jurnal dimulai dengan nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama jurnal, volume dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari internet ditulis alamat website-nya.
c. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal mencakup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, dan penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
d. Lampiran (jika diperlukan).
Persyaratan Penulisan
Naskah ditulis minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman. Jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman tersebut dapat mengurangi penilaian, menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn, dll, sbb, dan sebagainya.
Pengetikan
Tata Letak
a. Karya tulis diketik pada kertas berukuran A4 dengan huruf font 12 (Times New Roman style), jarak pengetikan 4 cm dari batas kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas, dan 3 cm dari batas bawah.
b. Cara penulisan bab dan subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak ada penomoran bab dan subbab. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak perlu berganti halaman baru).
c. Judul artikel menggunakan huruf besar (kapital) dengan font 12 (Times New Roman style bold) (cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
d. Judul bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font 12 (Times New Roman style bold) (cetak tebal) dimulai dari sebelah kiri tanpa digarisbawahi.
e. Judul subbab ditulis menggunakan huruf besar (kapital) dengan font 12 (Times New Roman style bold) (cetak tebal) dimulai dari sebelah kiri tanpa digarisbawahi, setiap huruf pertama ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “edengan”); kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
f. Judul anak subbab ditulis menggunakan huruf besar (kapital) dengan 12 (Times New Roman style italic) (cetak miring) dimulai dari sebelah kiri dan diberi garisbawah, setiap huruf pertama ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “edengan”); kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).
g. Jarak pengetikan antara bab dan subbab 2,5 spasi, antara subbab dan kalimat di bawahnya 2 spasi.
h. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentasi) sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm).
i. Daftar Pustaka diketik 1 spasi.
j. Bagian kelengkapan administrasi yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan serta kata pengantar (apabila ada), diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).
k. Bagian utama (naskah artikel/laporan) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dna diketik di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari atas.
l. Tabel: judul font 12 (Times New Roman style), isi font 10 (Times New Roman style), dan berbentuk tabel “telanjang.” Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab.
m. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di atas gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
n. Hindari pengunaan warna dalam gambar, gunakan teknik grey-scale untuk mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk menggantikan warna dalam grafis garis ataupun diagram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar